Monday, April 30, 2018

Faktor-Faktor Risiko Herpes Kelamin dan Tes untuk Mendiagnosanya


Herpes Kelamin merupakan jenis penyakit kelamin yang terjadi karena adanya virus herpes simplex (HSV). Penyakit ini memiliki ciri-ciri dengan adanya bentol-bentol berair di bagian alat kelamin, anus, dan juga mulut. Penyakit ini dapat menyebar dengan kontak langsung seperti sentuhan dan hubungan seksual. Berikut faktor risiko dan tes diagnosa pada penyakit ini.  

Herpes Kelamin
Ilustrasi
Apa Saja Faktor-Faktor Risiko Terjadinya?
1.       Herpes sering terjadi pada jenis kelamin wanita dibandingkan laki-laki. Hal ini karena organ vital wanita lebih cenderung terkena infeksi virus.
2.       Pasangan seksual yang dimiliki lebih dari satu. Risiko akan semakin tinggi dengan jumlah pasangan yang semakin banyak karena peluang terkena infeksi lebih besar.  Terlebih jika tidak diiringi dengan pemeriksaan yang rutin.
3.       Memiliki sistem imun tubuh yang lemah. Kondisi ini akan membuat Anda rentan terkena infeksi virus.
Apa Saja Tes yang Biasa Dilakukan untuk Herpes Kelamin?
1.       Pemeriksaan kultur virus yang dilakukan dengan mengambil sampel dari ulkus di kulit atau sariawan. Kemudian akan diperiksa di laboratorium untuk memeriksa ada atau tidaknya virus herpes.
2.       Menggunakan sampel lesi pada kulit dengan memakai kapas steril yang digunakan untuk mengusap kuat-kuat bagian dasar lesi. Usapan dilakukan dengan tekanan yang cukup kuat agar dapat mengangkat sel-sel epitel dan mengambil cairan vesicular tanpa menimbulkan pendarahan. Kemudian diperiksa juga ke laboratorium untuk mendapatkan hasilnya.
3.       Tes Polymerase chain reaction (PCR) dengan memeriksa DNA atau sampel darah yang diambil untuk memastikan adanya HSV sekaligus menentukan tipenya. Sampel dimasukkan ke dalam cairan kemudian dikirim ke laboratorium dan diperiksa dengan teknik khusus. Sampel tersebut diperiksa dengan digandakan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
4.       Pemeriksaan antibodi HSV merupakan tes yang dilakukan dengan tes antibodi spesifik herpes. Tes ini dengan tujuan untuk menarget dan menentukan penyebab dari infeksi herpes. Tes ini biasanya dilakukan setelah 16 minggu mengalami gejala yang bertujuan untuk memastikan jenis virus yang menginfeksi. 

Berbagai tes yang dilakukan untuk penyakit herpes setelah si penderita mengalami gejala-gejala yang signifikan. Ketika Anda mengalami gejala yang mencurigakan maka segera datangi klinikpandawajakarta.com/ untuk mengetahui lebih lanjut kejelasan dari gejala yang dirasakan.

No comments:

Post a Comment